Nusaretail jasa konsultan ritel minimarket – Bisnis ritel di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat, dengan berbagai jenis format serta jenisnya. Hal ini juga dipengaruhi karena perkembangan usaha manufaktur dan peluang pasar yang cukup terbuka serta upaya pemerintah mendorong perkembangan bisnis ritel.
Sejarah Perkembangan Bisnis Ritel Tahun 1960-2010
Perjalanan perkembangan bisnis ini bisa dibagi menjadi beberapa tahap:
- Era sebelum tahun 1960
Perkembangan ritel tradisional berupa perdagangan independen.
- Tahun 1960-an
Munculnya ritel modern dengan bentuk department store, dengan barang dagangan dalam jumlah besar.
- Tahun 1970-1980-an
Perkembangan ritel modern dengan format supermarket dan department store. Muncul ritel modern seperti Matahari, Hero, dan Ramayana.
- Tahun 1990-an
Perkembangan convenience store, banyak bermunculan minimarket seperti Indomaret. Pertumbuhan department store kelas atas dan masuknya SOGO, Metro, Seibu. Adanya format cash and carry/ penjualan tunai dengan berdirinya Makro dan ritel lokal seperti Alfa.
- Tahun 2000-2010
Perkembangan hypermarket dan perkenalan e-retailing. Masa ini hadir Carrefour dengan format hypermarket, dan LippoShop dengan e-retailing (berbasis penggunaan internet. Dan juga munculnya ritel waralaba.
Sejarah Perkembangan Ritel Di Indonesia Tahun 2010- 2020
Setelah tahun 2010, ritel di Indonesia telah mengalami perkembangan yang signifikan. Pertumbuhan ekonomi yang relatif stabil dan meningkatnya daya beli masyarakat telah mendorong perkembangan sektor ritel. Peningkatan ini terutama terjadi pada segmen pasar menengah dan menengah atas.
Pusat perbelanjaan modern seperti mall dan pusat perbelanjaan terus bermunculan di berbagai kota besar di Indonesia. Seperti pembukaan pusat perbelanjaan besar Pacific Place di Jakarta, Tunjungan Plaza di Surabaya, dan Trans Studio Mall di Bandung.
Munculnya Platform e-Commerce Memberikan Cara Baru Untuk Belanja Produk Ritel
Tahun 2010 ini pertumbuhan ritel juga mulai terbuka dengan pemanfaatan perkembangan teknologi internet. Dan memberikan dampak besar pada sektor ini. Bisa dilihat dengan munculnya platform e-commerce seperti Tokopedia, Shopee, Bukalapak, dan Lazada yang menjadi sangat populer di Indonesia, dan memungkinkan konsumen untuk berbelanja secara online dengan lebih mudah. Perubahan kebiasaan konsumen dari berbelanja di toko fisik ke berbelanja online telah membentuk perubahan dalam strategi ritel. Sehingga banyak perusahaan ritel tradisional juga telah memperluas kehadiran mereka ke dunia online.
Sisi positif lain adanya pemanfaatan teknologi internet menjadikan lebih mudah lahir dan tereksposnya brand-brand lokal yang menarik perhatian konsumen dengan produk yang tidak kalah berkualitas, meskipun merk internasional masih mendominasi.
Makin banyaknya ritel baru bermunculan juga selaras dengan ragam dan gaya hidup konsumen yang makin bervariatif. Hal ini membuat kreatifitas yang melahirkan konsep ritel baru yang tidak hanya fokus pada produk tetapi juga pengalaman pelanggan. Contohnya adanya coffe shop dan wahana bermain anak yang muncul di dalam toko.
Aktivitas ritel online di periode 2010an ke atas diikuti juga peningkatan investasi asing. Keterbukaan Indonesia terhadap investasi asing telah mendukung perkembangan ritel. Banyak merek internasional telah memasuki pasar Indonesia dengan membuka gerai-gerai baru.
Pentingnya Dukungan Infrastruktur
Perkembangan sektor ritel juga didukung oleh peningkatan infrastruktur, termasuk perbaikan dalam sistem transportasi dan logistik yang memungkinkan produk-produk lebih mudah didistribusikan ke berbagai wilayah. Kita semua tahu 8 tahun terakhir Indonesia ngebut dalam pembangunan infrastruktur. Dengan transportasi yang mulai baik ini sangat terasa efek baik yang didapatkan customer dalam mendapatkan produk yang lebih cepat sampai dari belanja ritel online.
Kondisi Indonesia yang makin baik ini juga dimanfaatkan banyak perusahaan ritel berlomba-lomba mulai memahami pentingnya layanan pelanggan yang baik dalam mempertahankan dan menarik konsumen. Hal ini telah mendorong perusahaan untuk meningkatkan kualitas layanan dan interaksi dengan pelanggan. Meskipun terjadi perkembangan positif, sektor ritel juga menghadapi beberapa tantangan, termasuk masalah regulasi dan persaingan yang semakin ketat.
Secara keseluruhan, sejak tahun 2010an, sektor ritel di Indonesia telah mengalami perubahan yang signifikan sebagai respons terhadap perubahan pola konsumsi, perkembangan teknologi, dan faktor-faktor lainnya yang memengaruhi lingkungan bisnis.
Sejarah Perkembangan Ritel Di Indonesia Tahun 2020-an
Seperti halnya sektor lain di Indonesia, sektor ritel di tahun 2020-an mengalami hal yang unik dan penuh tantangan, serta diluar prediksi banyak orang sebelumnya. Hal ini karena dampak pandemi covid-19.
Pandemi covid-19 membuat perilaku keseharian masyarakat Indonesia berubah. Adanya lockdown, wfh, dan langkah pengamanan agar bisa mengendalikan penyebaran penularan virus membuat banyak aktivitas dibatasi. Hal ini juga berpengaruh dalam kunjungan toko ritel fisik menurun, dan beberapa ada yang tutup atau membatasi jumlah pengunjung dan mengurangi jam operasional. Situasi ini mendorong percepatan transaksi di platform e-commerce.
Transaksi ritel dalam Platform E-Commerce dan Social Commerce
Untuk memenuhi kebutuhannya konsumen mulai banyak bertransaksi melalui belanja online sehingga kunjungan ke toko fisik berkurang. Platform e-commerce seperti Tokopedia, Lazada, Bukalapak, dan Shopee melaporkan peningkatan dalam transaksi online.
Transaksi ritel melalui media online juga terjadi melalui media sosial baik yang dikelola official store atau perseorangan. Facebook Marketpalce sangat membantu untuk jual beli lokal area Seperti halnya Google Bisnisku atau Google Bisnis Profile yang di dalamnya ada fasilitas Google Maps yang lebih dahulu hadir. Instagram yang awalnya muncul dengan media sosial dengan konten visual berupa foto juga dimanfaatkan untuk media branding dan marketing serta penjualan ritel.
Periode ini juga mulai naik daunnya Tiktok yang bisa dimanfaatkan untuk aktivitas ritel dengan adanya menu Tiktok Shop dan Tiktok Affiliate yang kita kenal dengan social commerce. Fenomena Tiktok yang banyak dimanfaatkan untuk belanja online bahkan meningkat sampai saat ini.
Ghost Kitchen Inovasi Ritel Food/ Makanan hingga Perubahan Pola Konsumen
Situasi tahun 2020-an juga melahirkan kolaborasi dan inovasi supaya bisnis tetap bertahan. Seperti terlihat pada beberapa cafe atau resto yang biasanya mengandalkan aktivitas makan di tempat beralih ke layanan take away dan layanan pesan antar. Juga berkolaborasi dengan pihak ketiga seperti ojek online sebagai jasa pengantaran.
Model delivery service makanan ini yang menginspirasi istilah Ghost Kitchen atau Cloud Kitchen. Tidak harus mempunyai cafe atau resto dahulu, asal ada tempat yang bisa difungsikan sebagai dapur untuk memproduksi makanan Anda bisa berbisnis ini dengan berkolaborasi mendaftarkan brand Anda ke platform delivery food.
Dari sisi konsumen juga mengalami perubahan, mereka lebih memprioritaskan ke belanja kebutuhan sehari-hari seperti produk makanan, kesehatan, dan produk rumah tangga. Kesehatan dan kebersihan menjadi perhatian utama sehingga produk seperti hand sanitizer, masker, sabun cuci tangan juga menjadi produk yang banyak dicari, jenis makanan frozen food dan suplemen juga menjadi produk ritel yang mengalami peningkatan.
Periode 2020-an menjadi masa yang penuh tantangan bagi sektor ritel di Indonesia, tetapi juga menjadi tahun di mana banyak perusahaan ritel beradaptasi dan berinovasi dalam menghadapi masa pandemi dan pasca pandemi, salah satunya adalah pengembangan model bisnis hybrid, yaitu menggabungkan bisnis toko fisik/ offline dengan layanan online dan menciptakan pengalaman berbelanja baru bagi konsumen.
Di tahun 2023 ini bisnis ritel dengan toko fisik masih banyak yang bertahan dan bahkan muncul toko-toko baru, baik minimarket modern atau model ritel tradisional atau ada yang menyebut toko kelontong, seperti munculnya warung madura yang buka 24 jam dengan ciri khas SPBU Mini di depannya. Toko fisik ini juga memanfaatkan fasilitas online dengan disesuaikan situasi dimana toko fisik itu berada. Pemanfaatan platform online dalam toko ritel mencakup untuk operasional dan fasilitas dalam toko ataupun untuk menunjang pengalaman belanja konsumen. Dengan melihat sejarah ritel dari dari masa awal sampai dengan tahun 2020an yang diiringi masa pandemi, sektor bisnis ritel mampu beradaptasi dan berinovasi dan selalu ada peluang yang bisa kita manfaatkan dengan baik oleh para pemain ritel.
Bagaimana dengan toko ritel atau minimarket Anda di tahun ini?
Apakah ada juga yang baru berencana ingin memiliki bisnis ritel atau minimarket saat ini, dan bagaimana agar bisa berkembang dan stabil untuk jangka panjang?
Apapun persoalan Anda terkait bisnis ritel/ toko kelontong/ minimarket Anda bisa menghubungi kami untuk konsultasi lebih lanjut. Setiap persoalan yang hadir dalam bisnis Anda tidak jauh juga munculnya peluang yang bisa dimanfaatkan. Jangan sampai Anda membatalkan niat Anda hanya karena berfikir Anda tidak cukup budget untuk jasa konsultan minimarket. Pengalaman tim nusaretail dalam bisnis ritel selama 27 tahun tetap terbuka mendampingi Anda, Apapun kondisi bisnis Anda.